Sejumlah pemuda memacu motornya saat aksi balap liar di jalan raya. (FOTO ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
malam Minggu itu biasanya banyak aksi balapan liar yang dilakukan oleh para pemuda dan pelajar di Pamekasan
Berita Terkait
Pamekasan (ANTARA News) - Petugas kepolisian dari jajaran Polres Pamekasan, Madura, kini mulai memberlakukan siaga dan pengawasan lalu lintas selama 24 jam, sekali dalam sepekan, khususnya setiap Sabtu malam, untuk mencegah praktik balapan liar di wilayah itu.

"Sebab saat malam Minggu itu biasanya banyak aksi balapan liar yang dilakukan oleh para pemuda dan pelajar di Pamekasan ini," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Pamekasan AKP Mariatun, Senin.

Biasanya, sambung dia, balapan liar yang dilakukan kalangan pelajar dan pemuda itu terjadi di jalan protokol di dalam kota. Seperti di Jalan Trunojoyo, Jalan Jokotole dan di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep.

Polisi, kata dia, sebenarnya telah mengimbau melalui berbagai media, baik cetak dan elektronik, agar tidak melakukan kegiatan yang cenderung merugikan masyarakat, akan tetapi tidak diindahkan.

"Kami sudah sering menyampaikan imbauan, namun rupanya kurang diperhatikan. Makanya, setiap malam Minggu kami terpaksa harus melakukan pengawasan selama 24 jam, khusus memantau kegiatan anak-anak muda itu," katanya menjelaskan.

Menurut Mariatun, petugas yang diterjunkan untuk melakukan pengawasan lalu lintas pada malam Minggu itu, bukan hanya dari jajaran lalu lintas, akan tetapi juga dari kesatuan lain. Seperti Samapta, Reskrim dan Intelkam Polres Pamekasan.

Balapan liar yang biasa digelar pemuda dan pelajar di Pamekasan pada malam hari itu, tidak hanya mengganggu ketertiban kota, akan tetapi juga sering menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

"Setiap malam Minggu, pasti ada kecelakaan lalu lintas akibat adanya balapan liar tersebut dan tidak sedikit ada yang terpaksa harus meninggal dunia," kata Mariatun yang meminta masyarakat ikut proaktif membantu polisi melarang kegiatan balapan liar.

Kasubag Humas AKP Mariatun menjelaskan, selain dalam bentuk tindakan, polisi juga berupaya menghapus adanya balapan liar di malam hari itu dengan melakukan sosialisasi kepada sekolah.

Caranya meminta kepada pihak sekolah agar memberikan sanksi kepada siswanya yang diketahui melakukan balapan liar. Cara lain, polisi menjadi pembina upacara setiap Senin di semua sekolah di Pamekasan.